Selasa, 26 April 2011

PMA Dominasi Investasi Sulsel 2011

Penanaman Modal Asing (PMA) diperkirakan masih akan mendominasi bentuk investasi di Provinsi Sulawesi Selatan pada 2011.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Sulsel Irman Yasin Limpo di Makassar, Selasa mengatakan, dari sejumlah calon investor tersebut kebanyakan merupakan realisasi dari penjajakan dan arahan yang dilakukan sepanjang 2010, seperti investasi pembangkit listrik..

"Kecenderungan lebih besar PMA lebih bagus karena modalnya kuat," katanya usai pembukaan rapat koordinasi penanaman modal daerah 2011.

Ia mengatakan, negara-negara yang akan menanamkan modalnya pada tahun ini di Sulsel antara lain India, Korea, Singapura dan Eropa.

"Kebanyakan industri pertanian dan pengolahan makanan, satu atau kemungkinan dua di bidang energi tapi dengan nilai investasi besar," ujarnya.

Menurut dia, peningkatan investasi PMA ditargetkan mencapai dua persen pada 2011.

Sulsel juga mendorong peningkatan investasi komoditas kakao tahun ini.

"Surat dari industri makanan dunia, Nestle, Swiss telah kami terima untuk menggelar sosialisasi tentang industri kakao," ujarnya.

Ia berharap melalui kegiatan sosialisasi tersebut akan diperoleh banyak masukan positif agar Nestle bisa benar-benar menanamkan modalnya di Sulsel.

Sebelumnya, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kurang lebih ada 24 industri yang akan masuk ke Sulsel pada 2011.

Menurut Irman, 24 industri baru tersebut merupakan industri manufaktur, jasa pariwisata, termasuk hasil kunjungan kerja gubernur ke luar negeri seperti Korea.

Melihat ekspansi yang besar dari industri yang sudah ada dan rencana masuknya calon investor industri baru pemprov melakukan langkah antisipasi, utamanya pada ketersediaan energi dan peningkatan pelayanan.

Ia menjelaskan, pihaknya akan meminta dukungan kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal Pusat, terkait pelayanan dan dukungan pemerintah pusat terhadap fasilitasi pelayanan dan keberpihakan terhadap investor.

"Rekomendasi dari BKPM ke BKPMD supaya mengeluarkan regulasi tersendiri terkait kerja sama swasta dan pemerintah. Jadi tidak ada lagi per sektor semua diatur satu pintu, supaya regulasinya satu," katanya.

Data BKPM Pusat menyebutkan per September 2010, Sulsel menempati peringkat keenam untuk investasi PMA senilai 439,7 juta dolar Amerika dengan 32 proyek dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menempati peringkat 11 dengan nilai investasi sebesar Rp1.059,9 miliar dengan 22 proyek

(antara, Selasa, 08 Maret 2011)

0 Comments:

Post a Comment



Blogger templates made by AllBlogTools.com