Selasa, 26 April 2011

Norwegia Apresiasi Birokrasi Investasi Sulsel

Pemerintah Norwegia mengapresiasi birokrasi investasi Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kabupaten Sinjai dan Gowa dalam mendukung realisasi investasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Tangka Manipi.

Presiden Direktur PT Sulawesi Mini Hydro Power Knut Fossum, pengelola PLTA, mengungkapkan, rasa terima kasih pada dukungan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel pada peresmian PLTA Tangka Manipi di rumah jabatan gubernur, di Makassar, Kamis.

"Selama proses pembangunan ini kami menghadapi masalah dan dibantu oleh semua pihak dan Duta Besar Norwegia melewati sulitnya birokrasi di sini," ujarnya.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, menjelaskan,
pada proses perijinan investasi tersebut harus diterbitkan oleh dua kabupaten karena Sungai Tangka yang dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit terletak diantara dua kabupaten.

"Ada ijin di atas satu sungai, dua ijin otonomi, bolehlah ada otonomi tapi ini kepentingan rakyat. Harus menjadi sumber yang sama dan dikendalikan secara bersama. Mereka sudah terlihat senang, awalnya memang sempat tumpang tindih," jelasnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada dua bupati karena telah mengatasnamakan kepentingan rakyat dan tidak mempermalukan bangsa di depan Norwegia.

"Ini, menjadi pembelajaran berarti, sepanjang untuk kepentingan rakyat kita mengalah dan hasilnya pasti akan baik," ujarnya yang menambahkan bahwa Norwegia sangat teliti dan mau melihat respon dan tanggung jawab.

Ia juga mengapresiasi terhadap teknologi Norwegia yang selaras dengan kelestarian lingkungan. "Jika ada yang masuk saya akan mendukung penuh dan memberikan keringanan-keringanan investasi," katanya.

Ia berharap, kerja sama pertama pada pembangkit listrik 10 megawatt ini dapat mengikutsertakan masyarakat lokal pada pembangkit ini sehingga suksesnya perusahaan juga menjadi sukses masyarakat setempat.

Selain membicarakan investasi kelistrikan, Sulsel dan Norwegia juga menjajaki potensi tambang dan kelautan dan perikanan.

Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Eivind S. Homme investasi pembangkit listrik ini merupakan tindak lanjut nota kesepahaman antara Indonesia dan Norwegia pada 1995 dan deklarasi perjanjian bilateral energi pada 2007.

Kesepakatan ini juga melibatkan beberapa perusahaan sekaligus menjadi awal bagi proyek-proyek di masa depan di Indonesia.

Ia menambahkan, Norwegia adalah negara terbesar keenam sebagai produsen PLTA dunia hingga kapasitas 120 megawatt dengan 99 persen keberhasilan didukung ahli-ahli terbaik. "Kami akan datang kembali dengan tawaran yang lain," ujarnya.

(Phinisinews, 03-03-2011)

0 Comments:

Post a Comment



Blogger templates made by AllBlogTools.com