Rabu, 25 Agustus 2010

Ekonomi Sulsel Tumbuh 8,02 Persen

Pendorong Utama Masih Konsumtif
MAKASSAR -- Bank Indonesia (BI) Makassar merilis perekonomian Sulsel pada triwulan kedua, tumbuh sebesar 8,02 persen. Itu berarti, meningkat dari triwulan pertama 2010 yang hanya sebesar 7,77 persen. Sayangnya, pertumbuhan masih didorong oleh sektor konsumtif.

BI juga melihat bahwa pertumbuhan ekonomi di Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) mengalami peningkatan. Pada triwulan kedua 2010, pertumbuhan ekonomi secara yoy (year on year) sebesar 5,79 persen.

Pemimpin Kantor Bank Indonesia Makassar, Lambok Antonius Siahaan, Senin, 26 Juli mengungkapkan, angka tersebut meningkat dibanding triwulan sebelumnya yang hanya tumbuh sebesar 4,80 persen.

Sektor ekonomi yang menyumbang cukup besar terhadap pertumbuhan sebut Lambok adalah sektor perdagangan, hotel, restoran, dan sektor pertanian. Sementara pada sisi permintaan, konsumsi lanjut Lambok masih menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Sulampua.

Dari angka tersebut, penyumbang utama adalah Sulsel sebesar 36 persen, menyusul Papua 17 persen, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah masing-masing 12 persen. Perekonomian Sulsel pada triwulan kedua kata Lambok, diperkirakan tumbuh sebesar 8,02 persen.

Itu berarti, meningkat dari triwulan pertama 2010 yang hanya sebesar 7,77 persen. Pertumbuhan tersebut lanjut Lambok, didorong meningkatnya konsumsi dan investasi.

Sementara, sektor ekonomi yang memberikan sumbangan bagi pertumbuhan ekonomi Sulsel adalah, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sektor angkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan.

Lambok juga menjelaskan, laju inflasi tahunan di Sulampua pada triwulan kedua masih relatif terkendali. Meskipun kata dia, terdapat kecenderungan meningkat dari triwulan sebelumnya sebesar 3,51 persen menjadi 4,38 persen secara yoy. Meski demikian, angka tersebut masih berada di bawah laju inflasi nasional sebesar 5,05 persen.

"Laju inflasi Sulsel juga menunjukkan perkembangan yang relatif sama, yaitu meningkat menjadi 5,00 persen dari triwulan sebelunya yang hanya 3,46 persen," tutur Lambok.

Kinerja perbankan Sulampua juga cukup positif meskipun relatif lebih lambat. Penyaluran kredit pada posisi Mei tumbuh 13,91 persen, sementara pada periode yang sama tahun lalu tumbuh 20,36 persen.

Dana Pihak Ketiga (DPK), juga mengalami pelambatan dari 14,23 persen pada Mei 2009, menjadi 9,75 persen pada Mei 2010. Pelambatan tersebut lanjut Lambok akibat kontraksi pada simpanan giro dan melambatnya pertumbuhan deposito.

Pertumbuhan kredit Sulsel, relatif lebih baik yakni 19,06 persen. Namun DPK Sulsel mengalami perlambatan, pada Mei 2010 tercatat 9,42 persen sementara Mei 2009, 15,37 persen. "Pertumbuhan kredit Sulsel didorong kredit investasi yang meningkat cukup tajam yaitu 29,04 persen dan pertumbuhan modal kerja sebesar 24,05 persen," ungkap Lambok.

Penyaluran kredit dan penghimpunan DPK tersebut, mendorong loan to deposit ratio (LDR) perbankan Sulampua meningkat pada posisi Mei 2010 sebesar 94,22 persen. LDR perbankan Sulsel lebih tinggi lagi yakni, 121,06 persen.

BI memprediksi, pertumbuhan ekonomi Sulampua dan Sulsel pada triwulan ketiga akan lebih baik lagi. Ekonomi Sulampua diperkirakan akan tumbuh 6,9 persen, sementara ekonomi Sulsel diperkirakan tumbuh 8,56 persen.

Tekanan inflasi pada triwulan ketiga, diperkirakan masih dalam besaran stabil, meskipun lanjut Lambok, ada kecenderungan meningkat. Faktor yang memicu inflasi sebut Lambok adalah meningkatnya konsumsi pada ramadan dan idulfitri, kenaikan tarif dasar listrik, serta meningkatnya realisasi program dan proyek yang bersumber dari APBD.

Inflasi Sulampua pada triwulan ketiga diproyeksikan dalam kisaran 5,5 persen, dan Sulsel 4,87-5,87 persen. "Terkait ramadan dan idulfitri, kebutuhan uang kartal masyarakat juga meningkat. BI telah mengantisipasi dengan penambahan jumlah uang kartal sekaligus mengenalkan uang baru berupa uang logam pecahan Rp1000, dan uang kertas Rp10.000 dengan desain yang lebih baru," kunci Lambok.

Sumber : Fajar SELASA, 27 JULI 2010

0 Comments:

Post a Comment



Blogger templates made by AllBlogTools.com