Minggu, 26 Juli 2009

REALISASI PMA SULSEL LAMPAUI TARGET 2009

Nilai investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Sulawesi Selatan (Sulsel)2009 telah melampaui target, investasi yang telah masuk mencapai 60 juta dolar AS dari target sebesar 26 juta dolar AS.

Kepala Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Sulsel, Irman Yasin Limpo di Makassar, Kamis, mengungkapkan permohonan izin usaha tetap (IUT) yang diajukan ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terdapat sekitar lima proyek dari tiga perusahaan asing yang akan dibangun di Sulsel tahun ini.

"Kelima proyek itu diantaranya pembangunan pembangkit listrik serta pembangunan sejumlah industri pengolahan dan pertambangan," ungkapnya.

BPPMD Sulsel dilaporkan tengah memproses pemberian izin usaha tetap di BKPM yang diharapkan pengeluaran izin tersebut sudah dapat diterbitkan pada pertengahan April 2009.

"Kelima proyek yang akan dijalankan itu sudah dapat dilaksanakan akhir April nanti," ucapnya.

Menurut Irman, dengan pemberian izin usaha tetap tersebut akan berdampak pada perkembangan investasi di Sulsel, sebab investor asing akan tertarik untuk menanamkan modalnya di Sulsel. Hal ini dinilai akan berdampak positif terhadap perkembangan perekonomian Sulsel.

Sementara itu, lanjut dia, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) hingga April dilaporkan belum menunjukkan angka yang cukup signifikan. Diprediksikan peningkatan permintaan investasi PMDN baru akan terjadi pada pertengahan 2009.

Meski demikian, BPPMD Sulsel memprediksi nilai investasi PMDN tahun ini akan mengalami peningkatan dibanding tahun 2008 lalu yang tercatat hanya sekitar Rp1 triliun.

"Nilai investasi PMDN tahun ini dapat mencapai angka Rp3 triliun," ujarnya.

Realisasi investasi di Sulsel tahun ini, justru berbanding terbalik dengan target pertumbuhan investasi secara nasional. Deputi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Hari Baktio saat berkunjung di Makassar, Rabu, mengungkapkan target pertumbuhan investasi secara nasional sebesar 15 persen dengan nilai sebesar 17 miliar dolar AS diprediksi tidak akan tercapai.

Minimnya pertumbuhan investasi tersebut, ungkap dia, disebabkan minat calon investor dari luar negeri yang mengalami penurunan, akibat terjangan krisis keuangan global.

Rencananya, BKPM akan meningkatkan promosi untuk menjaga pertumbuhan investasi tetap berada di atas 10 persen. Meski demikian, realisasi pertumbuhan tersebut masih tergantung pada kondisi perekonomian negara lain yang menjadi tempat asal para calon investor.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Numang mengungkapkan, peningkatan nilai investasi tahun ini harus didukung oleh sejumlah kebijakan pemerintah kabupaten/kota.

Sejauh ini, realisasi pemberian insentif bagi investor dan kemudahan penanaman modal dinilai masih cukup rendah, salah satu kendala yang masih sering dihadapi oleh para investor yakni keberadaan perda retribusi yang cenderung masih memberatkan investor.

Agus meminta, pemerintah kabupaten/kota segera merevisi sejumlah perda retribusi yang dapat menghambat masuknya investor, seperti retribusi penggunaan genset.

Selain itu, pelaksanaan pemberian izin investasi juga diharapkan dapat dilakukan dengan sistem satu pintu. Hingga saat ini dilaporkan, baru empat kabupaten yang telah melaksanakan sistem pelayanan satu pintu seperti kabupaten Pangkep, Gowa, Bantaeng, dan Selayar. (Sumber : http://www.news.id.finroll.com) (02 April 2009)

0 Comments:

Post a Comment



Blogger templates made by AllBlogTools.com